√ NORMAN, THANK YOU!!! - KANG INU



Selasa, 25 September 2012

NORMAN, THANK YOU!!!

Seluruh rakyat  Indonesia  saat hebohnya video lipsing Norman Kamaru, bisa dipastikan sedang demam Norman sang polisi “lipsing” India. Bukan hanya karena gaya kocaknya di video, tapi juga karena kelebihannya dalam menghapal seluruh gerak sang penyanyi asli. Dan tidak hanya sampai di situ, ternyata setelah melanglang dunia televisi karena banyaknya animo masyarakat terhadapnya, public mengetahui  bahwa suara dan gaya panggungnya ternyata betul-betul layak untuk bekal menjadi penyanyi.

Fantastis memang, masyarakat yang tadinya tidak suka musik india pun menjadi ikut-ikutan hapal lagu yang dilipsingkannya. Padahal biasanya masyarakat yang terlanjur anti terhadap nyanyian India, jangankan untuk menyanyikannya, untuk mendengarkannya pun mereka merasa dan terlihat  risih.
Sebagai seorang pengajar, selayaknya semua guru berterima kasih kepada Norman karena jasanya mengingatkan kita bahwa sebenarnya tidak ada hal yang tidak mungkin, yang ada hanyalah belum dicoba. Masih ingatkah anda pernyataan Sang Nourma(?) dalam Dwilogi  Andrea hirata yang berjudul Padang Bulan dan Cinta di Dalam gelas “Berikan kepadaku hal yang tidak mungkin untuk saya coba!”?, ungkapan yang hebat yang menggambarkan keyakinan teguh jiwa dalam karakter Nourma.
Ya, dalam belajar mengajar yang tentunya membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra. Ada baiknya kita merenungkan kembali cara mengajar kita yang mungkin belum ke tahap “cukup” sebagai pengajar yang baik.  Sudah enjoykah murid anda ketika belajar di kelas dengan anda sebagai guru mereka? Sudah tercapaikah target  pembelajaran dengan cara dan media pengajaran anda selama ini? Sudah belajarkah murid kita tanpa kita suruh? Atau jangan-jangan kita suruh pun mereka tidak belajar?
Sebagai contoh, ketika dihadapkan pada pilihan antara pembelajaran yang menggunakan media interaktif  dan pembelajaran yang konvensional (menulis dan memahami(?)), akankah seorang murid akan menjatuhkan pilihan pada pembelajaran konvensional?  Saya yakin hanya sedikit yang menjawab ya, untuk menghindari memastikan tidak ada yang menjawab ya.
Dan, jika pembelajaran dengan bentuk sedemikian rupa dan media yang  menyenangkan sudah berjalan dengan baik, akan sangat kecil kemungkinan terjadi masalah anak jarang masuk, nilai yang kurang, anak menanyakan pulangnya masih lama tidak. Biar bagaimana pun, norman telah memberikan contoh, bagaimana membuat orang hapal lagu india sedang mereka termasuk yang alergi nyanyian india.
Sekaranglah tanpa menunggu besok, kita buat murid kita merasa senang di kelas, merindukan waktu pagi agar bisa ketemu dengan guru dan belajar dikelas, belajar tanpa disuruh, menghapal tanpa tagihan hapalan, memahami tanpa menunggu dipahamkan guru. Kita buat murid kita seperti orang yang tidak suka nyanyian india tapi kemudian mereka hapal di luar kepala. Saatnya Indonesia maju!!!! Saatnya pendidikan kita maju!!!

Get notifications from this blog