√ MENGAPA MINAT BELAJAR ANAK RENDAH? - KANG INU



Minggu, 07 April 2013

MENGAPA MINAT BELAJAR ANAK RENDAH?

Banyak yang mengatakan minat belajar anak sekarang berbeda dengan minat belajar anak dulu. Tidak sepenuhnya benar  memang, tapi paling tidak itulah yang mendekati fakta. Lihat saja sekarang ba’da magrib, apakah ada suara anak-anak baca Al Quran di musola atau masjid? Adakah yang membaca atau minimal bawa buku saat istirahat? Khususnya saat-saat ulangan atau ujian...
Tapi saya yakin itu hanya pendapat terburu-buru atau paling tidak pendapat yang ingin memberitahukan kalau dulu kita sangat rajin atau minimal lebih rajin dari anak-anak jaman sekarang. Kenapa saya lebih berpendapat demikian? Karena kalau mengambil keputusan minat belajar anak sekarang lebih rendah dibanding orang-orang dulu hanya karena melihat kenyataan-kenyataan di atas, tentunya anda melupakan banyak hal yang yang menjadi perbedaan saat sekarang dengan saat dulu.
Dulu semisal, di rumah-rumah belum tersedia televisi yang siap dinyalakan kapan saja. Dulu orang tua selalu ada di rumah untuk menemani dan mengawasi anak, dulu belum ada PS 3, internet, HP dan lain-lain.
Sekarang? Bukan tiap rumah lagi ada televisi, di kamar-kamar pun sudah tersedia benda yang disetting untuk membuat yang melihatnya melupakan hal lain dan membuat hal lain tak penting. Sinetron anak, dewasa, silat, layar lebar ditambah program siaran langsung bola dari penjurudunia selalu menyita perhatian anak-anak dari mereka bangun sampai mereka tidur kembali di malam hari.
Sekarang orang tua sudah tambah maju(?) dengan bekerja di kantor-kantor sampai sore hari yang otomatis tidak maksimal dalam mengawasi dan mendidik anak atau mungkin lebih parah lagi mereka sengaja tidak mengurusi anak-anaknya dan lebih memilih  menitipkan anaknya pada nenek atau kakeknya sedang mereka pergi ke luar kota karena memilih pendapatan besar daripada mendidik anak dengan maksimal.
Minat belajar anak, menurut para ahli, dipengaruhi oleh banyak hal baik itu dari diri mereka sendiri (Internal) atau dipengaruhi factor dari luar(eksternal).
Tapi sebenarnya, faktor luar lah yang paling kuat dalam menciptakan minat belajar yang tinggi, seperti perbedaan mencolok anak-anak dulu dengan sekarang tidak lepas dari factor luar yang berbeda tajam. Dulu anak-anak hanya akan berfikir belajar karena tidak ada hal lain yang bisa mereka kerjakan atau menggangu pikiran mereka, sekarang anak-anak lebih sibuk atau tidak punya waktu untuk membuka hati pada pelajaran sekolah karena di rumah atau bahkan disekolah pun mereka bisa menemui mainan-mainan yang lebih menyenangkan daripada buku.
Di kelas pun, yang sebenarnya waktu yang lebih memungkinkan mereka untuk belajar, guru-guru mereka ternyata tidak lebih menyenangkan dari mainan-mainan yang ada di meja-meja mereka yang lebih sering mereka lirik daripada memerhatikan gurunya. Bagaimana tidak, gurunya hanya menyuruh menulis, megerjakan soal dan aktivitas lain yang bagi mereka adalah hal yang membosankan dan tidak menarik sama sekali. Lah, di sinilah sebenarnya peran guru dalam meningkatkan minat belajar anak diperlukan. Meski pelaksanaanya bias dengan banyak hal, dengan membuat suasana belajar yang menyenangkan, dengan metode belajar yang disukai siswa, dengan menerapkan Reward dan Punishment, dan banyak hal yang bias menumbuhkan minat belajar mereka.
Sampai disini, anda sudah tahu apa yang harus anda lakukan untuk sedikit mendongkrak minat belajar mereka? Kalau belum, berfikirlah dan tanyakan pada hati anda sendiri entah sebagai orang tua atau guru mereka. Kalau sudah tahu, tunggu apalagi, kerjakan dengan rasa senang dan anda akan melihat hasil jerih payah anda! Selamat bekerja!!! Sukses untuk kita!!!

Mau belanja barang Online? Semua ada Di Lazada.co.id dan bisa bayar setelah barang diantar. Klik di bawah ya... Bayarnya sama tapi ngasih saya penghasilan.

Get notifications from this blog