MENGAPA MINAT BELAJAR ANAK RENDAH?
Banyak yang mengatakan minat belajar
anak sekarang berbeda dengan minat belajar anak dulu. Tidak sepenuhnya
benar memang, tapi paling tidak itulah
yang mendekati fakta. Lihat saja sekarang ba’da magrib, apakah ada suara
anak-anak baca Al Quran di musola atau masjid? Adakah yang membaca atau minimal
bawa buku saat istirahat? Khususnya saat-saat ulangan atau ujian...
Tapi saya yakin itu hanya pendapat
terburu-buru atau paling tidak pendapat yang ingin memberitahukan kalau dulu
kita sangat rajin atau minimal lebih rajin dari anak-anak jaman sekarang.
Kenapa saya lebih berpendapat demikian? Karena kalau mengambil keputusan minat
belajar anak sekarang lebih rendah dibanding orang-orang dulu hanya karena
melihat kenyataan-kenyataan di atas, tentunya anda melupakan banyak hal yang
yang menjadi perbedaan saat sekarang dengan saat dulu.
Dulu semisal, di rumah-rumah belum
tersedia televisi yang siap dinyalakan kapan saja. Dulu orang tua selalu ada di
rumah untuk menemani dan mengawasi anak, dulu belum ada PS 3, internet, HP dan
lain-lain.
Sekarang? Bukan tiap rumah lagi ada
televisi, di kamar-kamar pun sudah tersedia benda yang disetting untuk membuat
yang melihatnya melupakan hal lain dan membuat hal lain tak penting. Sinetron
anak, dewasa, silat, layar lebar ditambah program siaran langsung bola dari
penjurudunia selalu menyita perhatian anak-anak dari mereka bangun sampai
mereka tidur kembali di malam hari.
Sekarang orang tua sudah tambah
maju(?) dengan bekerja di kantor-kantor sampai sore hari yang otomatis tidak
maksimal dalam mengawasi dan mendidik anak atau mungkin lebih parah lagi mereka
sengaja tidak mengurusi anak-anaknya dan lebih memilih menitipkan anaknya pada nenek atau kakeknya
sedang mereka pergi ke luar kota karena memilih pendapatan besar daripada
mendidik anak dengan maksimal.
Minat belajar anak, menurut para
ahli, dipengaruhi oleh banyak hal baik itu dari diri mereka sendiri (Internal)
atau dipengaruhi factor dari luar(eksternal).
Tapi sebenarnya, faktor luar lah yang
paling kuat dalam menciptakan minat belajar yang tinggi, seperti perbedaan
mencolok anak-anak dulu dengan sekarang tidak lepas dari factor luar yang
berbeda tajam. Dulu anak-anak hanya akan berfikir belajar karena tidak ada hal
lain yang bisa mereka kerjakan atau menggangu pikiran mereka, sekarang
anak-anak lebih sibuk atau tidak punya waktu untuk membuka hati pada pelajaran
sekolah karena di rumah atau bahkan disekolah pun mereka bisa menemui
mainan-mainan yang lebih menyenangkan daripada buku.
Di kelas pun, yang sebenarnya waktu
yang lebih memungkinkan mereka untuk belajar, guru-guru mereka ternyata tidak lebih
menyenangkan dari mainan-mainan yang ada di meja-meja mereka yang lebih sering
mereka lirik daripada memerhatikan gurunya. Bagaimana tidak, gurunya hanya
menyuruh menulis, megerjakan soal dan aktivitas lain yang bagi mereka adalah
hal yang membosankan dan tidak menarik sama sekali. Lah, di sinilah sebenarnya
peran guru dalam meningkatkan minat belajar anak diperlukan. Meski
pelaksanaanya bias dengan banyak hal, dengan membuat suasana belajar yang
menyenangkan, dengan metode belajar yang disukai siswa, dengan menerapkan
Reward dan Punishment, dan banyak hal yang bias menumbuhkan minat belajar
mereka.
Sampai disini, anda sudah tahu apa
yang harus anda lakukan untuk sedikit mendongkrak minat belajar mereka? Kalau
belum, berfikirlah dan tanyakan pada hati anda sendiri entah sebagai orang tua
atau guru mereka. Kalau sudah tahu, tunggu apalagi, kerjakan dengan rasa senang
dan anda akan melihat hasil jerih payah anda! Selamat bekerja!!! Sukses untuk
kita!!!
Mau belanja barang Online? Semua ada Di Lazada.co.id dan bisa bayar setelah barang diantar. Klik di bawah ya... Bayarnya sama tapi ngasih saya penghasilan.
Get notifications from this blog